Selasa, Agustus 17, 2010

DALIL-DALIL BAGI PENDETA

PERCIKAN HIKMAT PDT. EM. BEN MALEAKHI
Kompetensi 4: Pembinaan


DALIL 16
Pembinaan adalah usaha yang teratur dan terarah
dalam bidang pembelajaran (learning)
untuk menumbuhkan iman Jemaat agar tahu-mau-dan mampu
merelasikan imannya dalam kehidupannya sehari-hari.
Dengan kata lain, pembinaan bertujuan memberdayakan anggota Jemaat
agar sanggup menyatakan imannya dalam hidup sehari-hari.
Pendeta memahami proses belajar orang dewasa,
Andragogi selain Paedagogi.



Dengan demikian orang dewasa dalam proses belajarnya
tidak disamakan dengan anak.
Pendeta membiasakan diri menyajikan
bahan pembinaan dengan sistem modul.
Dengan demikian anggota Jemaat mengetahui apa
dan untuk apa serta bagaimana proses belajar yang akan diikutinya.
Pendeta perlu melengkapi diri dengan buku-buku tentang pembinaan.
Buku-buku tentang pembinaan semakin banyak jumlahnya.
Perlu dimiliki, namun lebih perlu lagi membacanya,
kemudian memilihkan bagi anggota Jemaat
mana yang baik untuk pertumbuhan iman mereka.
Belajar menyenangkan.



Belajar merupakan ciri khas manusia,
kalau mau dibandingkan dengan mahluk lain.
Kalau belajar menjadi tidak menyenangkan,
maka perlu dicari akar penyebabnya.
Tentu ada sesuatu yang kurang beres.
Yang kurang beres itu pada setiap orang mungkin sekali berbeda-beda.
Sebab itu pendekatan untuk mengajak anggota Jemaat
untuk belajar tidak bisa dilakukan secara “gampangan” dan massal saja.
Perlu pendekatan individual.
Kalau begitu banyak jumlah anggota, maka perlu dicarikan jalan,
bagaimana memobilisir anggota Jemaat.
Yang sudah sadar menyadarkan orang lain dst.

Dalam kerangka berpikir seperti tersebut di atas,
peran Pendeta menjadi penting.
Yang perlu dilakukan adalah hal-hal sebagai berikut:
Pendeta perlu menguasai teknik dinamika kelompok
sebagai salah satu kelengkapan kerjanya.
Untuk kepentingan ini sudah banyak buku ditulis.
Juga dalam bahasa Indonesia.
Pendeta hendaknya memiliki staf,
atau sejumlah orang yang cukup terampil
untuk melaksanakan kegiatan penyiapan bahan,
menggerakkan Jemaat (publikasi) dan secara langsung juga mengajar.
Jangan Pendeta bekerja sendiri dan selalu mau sendiri saja.
Pendeta perlu sekali menyediakan waktu untuk belajar.
Sebab pembinaan erat kaitannya dengan belajar.
Belajar dari sumbernya.
Sumber belajar adalah buku.
Jadi Pendeta tidak bisa dilepaskan dari membaca buku.
Karena waktu sangat terbatas, maka Pendeta harus belajar menolak.
Menolak nampaknya kurang baik, bahkan dikatakan sebagai “kurang-ajar”.
Tetapi, menerima semua permintaan juga tidak mungkin.
Jadi, Pendeta harus belajar mengatakan “t i d a k”, namun tidak menyakitkan
hati.
Time management” sangat penting bagi Pendeta,
agar dapat leluasa mengatur waktunya.
Majelis Jemaat perlu ikut menentukan mana yang prioritas
dan mana yang bukan prioritas bagi pekerjaan Pendeta.

Sekarang kita beralih pada bagian Alkitab
yang menggambarkan apa yang mau dicapai melalui pembinaan iman itu.
Cukup banyak ayat dalam Alkitab yang dapat dikemukakan
untuk kepentingan pembinaan atau pendidikan iman. Salah satunya ini:

”......sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan
yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertum-
buhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi
anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran,
oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita ber-
buh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Dari pada-Nyalah seluruh tubuh – yang rapih tersusun dan diikat menjadi
satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan
tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya
dalam kasih." (Ef 4:13-16)

Bertolak dari ayat-ayat tersebut di atas dapat ditekankan beberapa hal penting
untuk pertumbuhan iman, misalnya adalah hal-hal sebagai berikut::

Pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,
yaitu Tuhan Yesus Kristus Sendiri.
Kedewasaan penuh, bukan lagi anak-anak yang terombang-ambing
oleh berbagai pengajaran yang menyesatkan
Menerima pertumbuhan (seolah pasif ... menerima),
namun membangun diri secara aktif.
Dalam keseluruhannya kasih memegang peran penentu agar dilaksanakan.
Menghayati gambaran tersebut di atas mengajak kita untuk sampai pada kesimpulan:
Pembinaan atau proses belajar-mengajar sekitar Firman Tuhan
bagi pertumbuhan iman sangat penting.

Apakah komentar Anda?