Kamis, Juni 10, 2010

DALIL-DALIL BAGI PENDETA

PERCIKAN HIKMAT PDT. EM. BEN MALEAKHI

DALIL 10
Penderita membutuhkan obat, bukan ceramah tentang obat.
Begitulah juga berkhotbah.
Khotbah bukan mendiskusikan indahnya sebuah uraian,
tetapi berhasilnya mencapai sebuah pesan yang mengubah kehidupan.
(The purpose of preaching is not simply to discuss a subject,
but to achieve an object
).

Ceramah tentang obat penting bagi dokter.
Bagi pasien yang perlu adalah obat itu sendiri. Jangan keliru.
Lebih keliru lagi, kalau dokternya menjadi pasien, apa yang ia berikan??!!

Dalil kita kali ini mau menjelaskan, bahwa
sesuatu yang indah belum tentu yang dibutuhkan oleh seseorang.
Oleh karenanya, jangan selalu kita mencari yang indah saja,
walaupun yang indah itu memang menarik.
Yang kita cari adalah yang kita butuhkan.
Boleh-boleh saja yang kita butuhkan itu dikemas
dalam sesuatu yang indah dan menarik.
Tetapi, jangan dibalik, kita mencari sesuatu yang menarik
karena indah dengan perhitungan: siapa tahu ada yang berguna.
Kita sudah terjebak.

Baik bagi pengkhotbah maupun bagi Jemaat,
perlu diketahui dan diyakini apa sebenarnya Injil atau Firman Tuhan itu?
Dengan pemahaman ini kita akan lebih tertolong untuk
memikirkan lebih jauh tentang khotbah.
Khususnya tentang apa gunanya Injil atau firman Tuhan itu.
(Seperti obat bagi penderita).

"Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil,
karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan
setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi,
tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran
Allah yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman,
seperti ada tertulis: Orang benar akan hidup oleh iman." (Rm 1:16-17)

Injil bukan sekedar perkataan.
Pemberitaan Injil atau khotbah bukan sekedar uraian kata-kata,
tetapi menghadirkan kuasa atau kekuatan Allah.
Kalau kuasa dan kekuatan Allah hadir, maka selalu ada perubahan.
Perubahan hati yang dilanjutkan dengan perubahan tingkah laku.
Lebih jauh, tentang manfaat Firman yang berkuasa itu dapat
dikemukakan hal-hal yang penting untuk dijadikan sasaran, misalnya:

Merubuhkan dan membangun.
Firman Tuhan berkuasa untuk merubuhkan.
Yang dirubuhkan adalah hal-hal yang tidak berkenan pada-Nya.
Tetapi, tidak berhenti di situ. Berikutnya adalah membangun.
Ada hal baru yang dibangun.
Sebab itu disebut juga hidup baru di dalam Kristus.
Tidak akan ada yang baru, kalau yang lama belum dirubuhkan.
"...yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2Kor 5:17)
Bagi orang yang belum percaya,
Injil akan merupakan panggilan untuk bertobat dan percaya
serta mempercayakan diri kepada Tuhan Yesus Kristus.

Menguatkan iman.
Berkhotbah sama dengan memberi makan, agar orang menjadi kuat.
Memberi makan bukan dalam arti orang makan dengan disuapi.
Bukan juga dalam arti, selalu memberikan makanan yang lunak.
Yang selalu didambakan adalah makanan yang sehat, disajikan secara menarik.

Penyegaran.
Disegarkan berarti semangat yang mengendur dipulihkan kembali.
Tetapi, tidak berhenti di situ. Artinya, orang yang sudah disegarkan
akan berusaha menyegarkan orang lain, dst.

Apakah komentar Anda?

Tidak ada komentar: