Minggu, Juni 27, 2010

DALIL-DALIL BAGI PENDETA

PERCIKAN HIKMAT PDT. EM. BEN MALEAKHI

DALIL 12
Baiklah unik, jangan nyentrik, apalagi panik.
(be specific. Preach your own message).
Tidak perlu meniru pengkhotbah ternama.
Masing-masing mendapat karunia yang berbeda.
Belajar dari kekuatan pihak lain baik, asalkan tetap menjadi diri sendiri.
Unik, nyentrik dan panik terdengarnya hampir sama.
Tetapi, pengertiannya sangat berbeda.




Unik,
patut diikuti, dijadikan patokan. Kita perlu mempunyai identitas diri.
Kita tidak sama dengan yang lain.
Kita unik. Bahkan, setiap pribadi unik.
Itu wajar.

Nyentrik,
ekstrem, ada di luar tatanan yang normal, lalu menjadi tidak wajar.
Ini perlu dihindari. Karena, pada satu pihak dapat mengganggu orang lain.
Dan, pada pihak lain dapat mengganggu diri sendiri juga.




Panik,
lain lagi. Panik berarti menjadi bingung,
sehingga apa-apa yang seharusnya dilakukan dengan benar menjadi salah.
Ini sangat merugikan, karena membuat suasana menjadi kacau.

Kalau kacau, maka apa pun yang dilakukan tidak dapat dipahami.
Dalam hal khotbah, maka dari ketiga kata kunci itu yang dipilih
dan dijadikan patokan adalah unik.
Artinya, kita mempunyai ciri khas tersendiri.
Orang mengenal kita dari bentuk khotbah kita, dari cara pembawaan kita.
Kalau dikenal, maka orang pun akan menyayangi kita.
Kalau menyayangi kita, maka orang pun mendengarkan kita.
Kalau begitu tugas kita sebagai pengkhotbah pun dapat dilakukan dengan baik,
sebab orang sudah mendengarkan firman-Nya tanpa hambatan.

Masalah yang timbul adalah adanya desakan
agar kita menjadi seperti begini dan seperti begitu.
Cobalah menjadi seperti
pengkhotbah itu atau pengkhotbah yang lain lagi, yang memang terkenal.
Padahal, hal-hal yang dikemukakan itu menyebabkan kita
sebagai pengkhotbah di Jemaat sendiri menjadi bingung.
Kalau semua mau dituruti, akhirnya tidak menjadi diri sendiri secara penuh.
Kita kehilangan identitas diri, lalu menjadi manusia yang lemah.



Kalau ada orang yang mau memberi feed-back atau umpan balik,
komentar, usul maupun bahan pemikiran,
maka baiklah pertimbangkan beberapa pokok pikiran di bawah ini:

Berilah masukan untuk hal-hal yang penting, atau yang besar gunanya.
Yang kecil-kecil tidak perlu membingungkan sang pengkhotbah.
Biar ia berkonsentrasi pada hal-hal yang efektif.
Berilah masukan tentang hal-hal yang benar-benar terjadi,
ada faktanya dan bukan opini atau perkiraan.
Kalau bukan fakta akan membingungkan dan sebenarnya tidak berdasar juga.
Berilah masukan untuk hal-hal yang bukan mustahil
bagi pengkhotbah yang bersangkutan untuk memperbaikinya.
Hal-hal yang sukar boleh, tetapi jangan yang di luar kemampuannya.
Berilah masukan langsung, jangan ditunda-tunda
atau melalui banyak pihak yang tidak langsung terkait.
Orang luar tidak memahami benar pengkhotbah yang akan kita tolong itu.
Carilah waktu dan suasana yang cocok (kondusif).

Jadilah pemberi masukan yang baik. Manfaatnya besar sekali.
Sering-sering tidak mengapa, ketimbang ditumpuk,
nanti menjadi berat untuk dipikul sekaligus.

Apakah komentar Anda?

Tidak ada komentar: